Di(a) dalam rimba
Turun di tempat
persinggahan hijau dan teduh,
sebuah
violet sederhana itu tumbuh.
Tangkainya
membungkuk — itu tergantung kepalanya,
seolah-olah untuk menyembunyikan sorot nya
dari pandangan.
Namun itu tetap
bunga yang cantik,
warnanya cerah namun tetap adil membaginya.
Mungkin saja telah menghiasi
sebuah pondok sekian lama,
alih-alih bersembunyi di sana.
Namun ada sesuatu
disana, sebuah konten yang memiliki potensi untuk mekar dan menyebarkan wangi nya
(lagi),
dalam sederhana yang tersusun rapi diantara
loker kemewahan hati.
Dan ada sesuatu
disana, tersebar parfum manis layaknya buah segar
—
dalam
naungan diam.
Lalu biarkan aku
pergi ke lembah tempat
bunga cantik itu mekar, sekedar untuk menjadi
saksi.
Bahwa aku juga dapat
belajar untuk tumbuh
dalam kerendahan hati yang manis, semanis
sosok itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar