translator

Mani-Plurasi

Mani-Plurasi

Manipulasi waktu oleh mereka pria-pria bermental dewa, oleh mereka wanita-wanita berparas dewi.
Pluralisme yang mencuat dalam tiap ungkapan-ungkapan mereka yang tak berwujud.

Tekanan terjadi di mana-mana.

Yang meregang seharusnya bukan hanya otot, bukan hanya otak, bukan hanya hati. Meregang nyawa juga bukan ungkapan yang pas, namun tidak ada yang lain ketika minus satu dapat digantikan dengan mudah oleh plus satu.

Setidaknya kita dilahirkan dalam segala macam rupa, beraneka jenis pemikiran, tingkatan kemampuan tertentu dan segala kesamaan yang berbeda-beda.

Secawan kopi ciptaanmu hari ini terkadang berbeda dengan esok hari, bahkan menggunakan cawan yang sama, dan (lagi) bahkan menggunakan sistem mengaduk yang sama persis.


Segala macam perhitungan itu seakan tertiup angin dan melayang entah kemana,
“mani-plurasi” punya andil.