translator

“Rubik hari” ini

“Rubik hari” ini


Ini adalah akhir dari sebuah hari.

Dimana tidak ada kebodohan yang mengharuskan untuk  bertobat,
Renungkan saja dan katakan;

“Biarkan berakhir sementara”

Ketika semua urusan dengan kesabaran telah habis,
Biarkan berakhir baik, dan membaik, dan semakin baik, dan . . . terserah.

Atau mungkin pilihan lainnya berbaring di kasur yang empuk, dengan iringan ‘himne kebebasan’,
melenyapkan sadar dalam ketenangan yang bahagia dan damai.

Alih-alih semua ini,
jika terpaksa harus ada sebuah pengakuan — tentang kecerobohan ketika beberapa waktu berharga telah hilang,
tetap saja berbaring seperti biasa dan merasa puas.

Hari ini berakhir dengan sebuah pelajaran untuk masa depan.


“karena tidak ada kesalahan tanpa penyesalan dan atau hal baik tanpa kepuasan” —E—





—E—








"..AKU TUANGKAN SEMUANYA,
TINGGAL SEBERAPA BESAR CANGKIR YANG KAU SIAPKAN UNTUK KU.."


—E—







Owl & Dolphin (episode:2)

Owl & Dolphin (episode:2)

Owl berdiri di salah satu pesisir pantai laut hindia, menatap sayu kearah ombak yang sesekali menerjang kaki nya. Dolphin diam terpaku pada perairan dangkal, menatap Owl dengan penuh Tanya.

Dolphin: “kau sedang apa?”

Owl: “sejujurnya, aku sedang memikirkanmu”

Dolphin: “lalu?”

Owl: “lalu apa?”

Dolphin: “ketika aku percaya kau akan menjaga pesisir ini untuk ku, aku pun mau menjaga permukaan laut ini untuk mu”

Owl: “apa yang ingin kau sampaikan sebenarnya?”

Dolphin: “aku hanya tidak ingin tiba-tiba menjadi gila dan mengering di pesisir ini, pesisir lembab yang sangat dekat dengan air laut”

Owl: “hei”

Dolphin: “jika pada akhirnya kau akan terbang jauh meninggalkan pesisir ini, katakan saja sekarang. . biar aku berenang lebih jauh kedalam, jauh meninggalkan permukaan”

Owl: “aku sudah katakan, hampir setiap saat”

Dolphin: “. . .”


Zeugma

Dalam Sebuah 'ZEUGMA' sederhana


Pada tingkatan ini ada misteri umum yang belum terjawab
“ada apa di balik sana?”

Hingga akhirnya sadar eksistensinya mulai pudar, ada yang rela mengambil perjalanan yang tak terbatas ini.
Demi suatu hal yang tidak terlihat dari sudut pandang tertentu, dan mengambil kesenangan batin yang tidak ada akhirnya.

Namun pada kenyataan yang ada, itu seperti menghilang dari bahan pembicaraan dan menjadi makhluk anti-dialektik.

Dan tentu tidak seperti itu seharusnya.

Aku hanya bersajak disini, tanpa merujuk suatu hal atau suatu entitas bebas yang mutlak lainnya.


—E—

Totum Pro Parte

TOTUM PRO PARTE


Nuansa roman yang terseduh dalam tempurung kepala;
Ungkapan-ungkapan kasih yang terlempar begitu saja;
Rindu yang mana akhirnya tak mampu melemahkan raga;
Uraian kata yang membawa tenang dalam setiap keraguan;
Lembut merangkai awalan yang syahdu.


—E—




"...dan akhirnya kau tahu bagaimana setiap majas berfungsi dengan baik saat kau mengungkapkan nya..."




Lirik Lama Yang Sama

Lirik Lama Yang Sama

Menikmati kerumunan ini adalah seni.

Semua kegembiraan ini, canda yang kebetulan lewat dari segara penjuru menawarkan beberapa hiburan.
Ya, hanya penawaran.
Massa semakin besar, semakin penuh menutup seluruh daya jangkau pandangan.
Menabrak, seakan mengikat, hanya mampu bergerak ketika arus itu membawa ke realita.

Semakin penasaran diantara celoteh, memainkan peran skeptis dari otak ini.

Semua orang bahagia. Tapi kemana kesedihan pergi?
Tidak kah Orang-orang ini ingin tahu?

Cahaya perlahan-lahan memudar, sampai hanya ada senyap dan siluet-siluet berjalan.
Kemudian, entah dari mana suara gong itu menggema.
Dan mereka semua sadar, sudah tiba waktu mereka.

Mereka bersiap untuk bernyanyi bersama,
Lirik lama yang sama.

Sepertinya begitu salah,
bahwa menunggu yang lama ini hanya menghasilkan tawa.
Tapi segera mereka pergi, semakin jauh, suara mereka semakin tak terdengar.
Dan sepi itu akhirnya datang, sekarang kita bisa mulai menghibur mereka yang tidak ada.

Mari bersiap untuk bernyanyi bersama,
Lirik lama yang sama.

Owl & Dolphin (episode:1)

Owl & Dolphin (episode:1)

Malam itu cukup sunyi di tepi laut hindia, seekor Owl terbang berputar-putar di sebuah sisi gelombang pasang.  Dibawahnya, seekor Dolphin menyaksikan perilaku tidak biasa dari Owl tersebut.

Dolphin: “mengapa kau terlihat bodoh di hadapanku?”

Owl: “darahku tidak mengalir begitu baik, beberapa otot sayapku kejang dan harus ku lemaskan”

Dolphin: “alasanmu itu tidak masuk akal”

Owl: “oke, kau tidak melihatku sedang gugup kan?”

Dolphin: “sedikit”

Owl: “mungkin hanya saat di depanmu, aku sendiri bingung harus berbuat apa”

Dolphin: “sini, mendarat di sampingku”

Owl: “kau mau aku basah kuyup?”

Dolphin: “lalu, kau mau aku terus melihat langit seperti ini?”

Owl: “akan ku cari batu karang untukku mendarat”

Dolphin: “akan ku cari alasan lain kenapa aku harus tertarik padamu”

Owl:  “. . .” 

Sebuah Kata Dasar

Sebuah Kata Dasar

Temui aku di sini, di bawah sinar yang membakar.
Dimana ombak laut kan datang dan mengambil jasad kita dari segala kebohongan mereka.

Aku tidak pernah mengatakan bahwa kau akan datang kembali ke pesisir ini
hanya terbujuk oleh lelah menunggu di atas karang, meskipun aku telah menemukan tempatmu bersembunyi.

Apa yang membuatmu terasa begitu jauh ?

Kita bisa saja berenang bersama, berenang dalam hening.
Kau bisa menarik ku ke dasar
biarkan perlahan-lahan tenggelam dan berontak.

Tapi aku tenang, aku akan tenggelam sampai kau peduli

Menuju ke bawah, semakin dekat dengan dasar,
Semakin dekat dengan apa yang kita tidak mengerti.
Menghirup pekat, menelan kebekuan, hingga  mengambang terbawa arus dan telungkup di bulir-bulir kepalsuan.

Di sini kita tak terdeteksi, tak terlacak, tanpa jejak
Tapi kebohongan ini nantinya yang akan dipakai para pakar untuk menyalahkan kita.
Dan kau begitu jauh, sepertinya aku telah kau bohongi sekian lama.

Tapi aku tenang, aku akan tenggelam sampai kau peduli.




Di(a) dalam rimba

Di(a) dalam rimba

Turun di tempat persinggahan hijau dan teduh,
    sebuah violet sederhana itu tumbuh.

Tangkainya membungkuk — itu tergantung kepalanya,
    seolah-olah untuk menyembunyikan sorot nya dari pandangan.

Namun itu tetap bunga yang cantik,
    warnanya cerah namun tetap adil membaginya.
Mungkin saja telah menghiasi sebuah pondok sekian lama,
    alih-alih bersembunyi di sana.

Namun ada sesuatu disana, sebuah konten yang memiliki potensi untuk mekar dan menyebarkan wangi nya (lagi),
    dalam sederhana yang tersusun rapi diantara loker kemewahan hati.

Dan ada sesuatu disana, tersebar parfum manis layaknya buah segar
   dalam naungan diam.

Lalu biarkan aku pergi ke lembah tempat
    bunga cantik itu mekar, sekedar untuk menjadi saksi.
Bahwa aku juga dapat belajar untuk tumbuh
    dalam kerendahan hati yang manis, semanis sosok itu.

Do a Q


DO A Q

Setidaknya aku selalu mendoakan nya. . .

Saat diri nya menjadi permadani terbangku, saat diri nya menjadi paku berkarat yang menancap di tengkorakku, bahkan saat diri nya tidak menjadi diri nya.

Setidaknya aku selalu mendoakan nya. . .

Dalam semua tanda tanya tentang nya, dalam semua tanda seruku pada nya, dan dalam tanda petik “aku dan diri nya”.

Yes, I DO (have) A Q, a simple Question:

“would you answer my Q?






Mad-Booster

Mad-booster

Bersandar pada pundak kecil nya, merasakan detak jantung nya, mencium aroma khas nya menjadi petaka yang sangat menyenangkan.

Layar hitam besar itu menutupi carut marut otak bermasalah milik mereka, mengatai yang tidak-tidak, mencaci yang bukan-bukan.

Sugesti sembarang yang random itu berbahaya bagi pondasi keindahan yang sedang dibangun.

Angka positif negatif relatif yang terjadi setiap hari nya, potongan garis sumbu X dan Y yang tidak stabil tiap jam nya, grafik semangat yang berubah setiap menit nya.

Tapi menikmati setiap detik nya adalah perasaan yang luar biasa.


Terima kasih selayaknya, mohon maaf setulusnya ketika masa itu berakhir sementara, dan esok adalah masa yang paling indah yang siapapun tak ingin melewatkan nya. Bersama nya.

Mani-Plurasi

Mani-Plurasi

Manipulasi waktu oleh mereka pria-pria bermental dewa, oleh mereka wanita-wanita berparas dewi.
Pluralisme yang mencuat dalam tiap ungkapan-ungkapan mereka yang tak berwujud.

Tekanan terjadi di mana-mana.

Yang meregang seharusnya bukan hanya otot, bukan hanya otak, bukan hanya hati. Meregang nyawa juga bukan ungkapan yang pas, namun tidak ada yang lain ketika minus satu dapat digantikan dengan mudah oleh plus satu.

Setidaknya kita dilahirkan dalam segala macam rupa, beraneka jenis pemikiran, tingkatan kemampuan tertentu dan segala kesamaan yang berbeda-beda.

Secawan kopi ciptaanmu hari ini terkadang berbeda dengan esok hari, bahkan menggunakan cawan yang sama, dan (lagi) bahkan menggunakan sistem mengaduk yang sama persis.


Segala macam perhitungan itu seakan tertiup angin dan melayang entah kemana,
“mani-plurasi” punya andil.

NKSM

Night Kills Some Mysteries


Semalaman penuh merajut tudung tipis dengan benang sutera yang hampir putus, berharap cemas penuh ke ‘tidakpasti’ an nya.

Lembut nya menyentuh ibu jariku, aroma nya menerobos masuk otot-otot liverku, menciptakan deyut tercepat yang pernah ada dalam tubuhku. Sementara aku berfikir bahwa aku keracunan nafas hangat dari kerongkongan nya.

Malam cukup dingin waktu itu, jangan salahkan aku meringkuk di bawah dagu nya, mendekap diriku sendiri dan takjub memandang apa yang ada di hadapanku.


Yeah, “Night Kills Some Mysteries” aku teriakkan itu dengan lantang dalam hati, tak perlu disingkat agar tak ada yang memiliki pemahaman berbeda denganku.